-
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan
seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu,
uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan menjadi besar.
-
Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada
pribadi tertentu.
-
Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting
yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
-
Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki
seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat
pendidikan.
-
Unsur keterampilan
Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan
tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
-
Unsur kewaspadaan
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau
rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang
akan dialami.
PERUSAHAAN KECIL
DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Perusahaan yang sekarang ini telah besar,
seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada
mulanya adalah perusahaan kecilkiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan
kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Perkembangan franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya
merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk
pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika
Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry
pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis
ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian
dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering
pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang
demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba
digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35
persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan
Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya
Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak
dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat
kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya
bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang
mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format
bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing
disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain,
KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini
berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di
Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah
terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari
suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1) rumah makan/restoran
2) jasa pemasaran
3) hotel
4) toko buku dan toko cindera mata
5) minimarket
6) persewaan kendaraan
7) pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8) penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi lain, perusahaan lokal yang
telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan format bisnis waralaba
jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen
dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut
antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno,
Indomaret dan lain-lainnya.
Sebagaimana diuraikankan dimuka,
Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun
1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC,
Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang
cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain
seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia,
khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini
dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima
waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master
franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba
lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan
format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga
tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana
hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji.
Pesatnya perkembangan Waralaba daerah
perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan
daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis (middle-up) yang
cenderung makan diluar rumah.
Berikut ini adalah definisi dari
istilah – istilah tersebut berdasarkan PP No.16 Tahun 1997, yaitu;
a) Pemberi Waralaba
Adalah badan usaha atau peorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak
atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki
pemberi waralaba.
b) Penerima Waralaba
Adalah badan usaha atau perorangan
yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba.
- Penerima Waralaba Utama
Adalah penerima waralaba yang
melasanakan hak membuat perjanjian Waralaba Lanjutan yang di peroleh dari
pemberi waralaba.
c) Penerima Waralaba Lanjutan
Adalah badan usaha atau perorangan
yang menerima hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi Waralaba
melaui penerima waralaba utama.
d) Perjanjian Waralaba
Adalah perjanjian secara tertulis
antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba.
e) Perjanjian Waralaba Lanjutan
Adalah perjanjian secara tertulis
antara Penerima Waralaba Utama dengan Penerima Waralaba Lanjutan.
Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu
pada ciri-ciri berikut :
- Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan
adalah pemiliknya.
- Investasi modal terbatas.
Pada umumnya modal perusahaan kecil
disediakan oleh seorang pemilik.
- Daerah operasinya lokal.
Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
- Ukuran secara keseluruhan relative kecil
Keuntungan perusahaan
kecil
- Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
- Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Kelemahan perusahaan
kecil
Perusahaan dengan
ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko.
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi
ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang
terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap
karyawannya.
Mengembangkan
perusahaan kecil
Untuk mengembangkan
perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil
pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan
sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta
paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman
yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan
ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan
perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi
untuk memenangkan persaingan pasar.
Kegagalanperusahaan
kecil
Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab
kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya
modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk
menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman,
kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan
pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.
Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis
kecil
Perbedaan dari
kewirausahaan dengan bisnis kecil diantara lain :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa
dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari
sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki
sama
6. Ujung pangkalnya adalah
pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak
Referensi : www.google.com
0 komentar:
Posting Komentar