Dengan syair yang tak bermakna dalam bagi hatimu
Tak berarti layaknya keindahan untuk jiwamu
Aku berbisik lirih memanggilmu
Entah siapa namamu bagi mereka
Atau bagaimana engkau tak pandang mata
Maaf jika mungkin damaimu terusik kehadiranku
Yang seketika datang bagai angin Liar diujung musim
Atau laksana tetesan hujan di ujung hari saaat kan rindukan
lukisan senja
Tenanglah engkau disitu Didunia indah yang kau pijak
Dimana engkau selalu tersenyum bagai setangkai mawar putih
dimusim semi
Karna aku hanya ingin melihatmu terjaga
Mencium keharumanmu di setiap saat aku tebangun dari tidurku
0 komentar:
Posting Komentar