Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kinimengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dankeamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yangtidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasiyang baik, serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangatmempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara. Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan datal,sehingga pemerintah belum menyusun perencanaan yang baik. Namun pemerntahIndonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibatpeperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usahatersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomisampai disusunnya Program Pembangunan Nasional (Propenas).
Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
Program yang direncanakan dalam Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat merata melalui :
1.Mengintensifkan usaha produksi
2.Memajukan perdagangan
internasional
3.Meningkatkan standar hidup
masyarakat
4.Meningkatkan kecerdasan bangsa
Perogram-program yang telah direncanakan tersebut akan dicapai melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.
Meningkatkan impor barang-barang
sandang, alat-alat transportasi dan perhubungan, barang-barang modal, barang-barang
keperluan lainnya.
2.
Meningkatkan ekspor yang
diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan, minyak dan logam.
3.
Memperbaiki organisasi ke dalam
melalui
a)
Penetapan upah minimum
b)
Perbaikan perumahan rakyat
c)
Transmigrasi
d)
Peningkatan pembangunan jalan kereta
api baru, bendungan, tenaga listrik dan pelabuhan
e)
Industrilisasi
f)
Tambang dan minyak tanah
g)
Industri pertanian
h)
Pertanian dan perikanan
i)
Penanaman hutan
j)
Pelayaran dan perhubungan antar
pulau
Rencana Kasimo
Program
ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa
Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan
beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk
meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi bahan pangan. Rencana
Kasimo ini adalah :
1.
Menanami tanah kosong (tidak
terurus) di Sumatera Timur seluas 281.277 HA.
2.
Melakukan intensifikasi di Jawa
dengan menanam bibit unggul.
3.
Pencegahan penyembelihan hewan-hewan
yang berperan penting bagi produksi pangan.
4.
Di setiap desa dibentuk kebun-kebun
bibit.
5.
Transmigrasi bagi 20 juta penduduk
Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun.
Masalah
yang sangat mendesak dan perlu ditanggulangi adalah penyediaan pangan. Karena
itu rencana kasimo ditujukan untuk memecahkan bagaiaman Indonesia dapat
mencapai swasembada pangan.
Rencana Urgensi Perkembangan
Industri
“Rencana Urgensi perkembangan industri dan industri kecil” dicanangkanoleh Sumitno Djojohadikusumo antara tahun 1951 sampai dengan tahun 1952.rencana ini didasarkan atas pemikiran bahwa industrialisasi dipandang sebagai bagianintegral dari kebijakan umum untuk menambah kekuatan ekonomi nasional yang sehat.
Konsep dasar rencana ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.
Memperbaiki dan memperkuat
balai-balai penelitian dan pendidikan untuk mempercepat perkembangan industri
2.
Menambah pinjaman kepa.da perusahaan
kerajinan rumah tangga dan industrikecil untuk memperkuat kedudukan ekonomi
mereka dan memungkinkanmeningkatkan mekanisme perusahaan .
3.
Mendirikan induk-induk perusahaan
dengan bantuan langsung dari pemerintahpada pusat-pusat industri di daerah
agrarian. Tujuannya untuk membimbingperusahaan-perusahaan kecil, perseorangan
baik dalam proses produksi maupunpembelian bahan mentah dan penjualan barang
jadi .
4.
Mendirikan perusahaan-perusahaan
industri besar pada sector-sektor yang dipandang penting dengan
biaya pemerintah dan swasta.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi Negara-negara berkembang antara lain :
1)
Modal (capital).
2)
Tenaga kerja yang tersedia.
3)
Kekayaan alam (sumber daya alam )
riil.
4)
Teknologi dan wirausaha.
5)
Karakteristik social budaya
masyarakat.
6)
Luasnya pasar.
7)
System perekonomian yang digunakan.
Faktor
modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya
output. Sedangkan kelima factor terakhir merupakan input yang secara tidak
langsung mempengaruhi besarnya output melalui pengaruhnya terhadap modal dan
tenaga kerja.
Strategi Pembangunan Ekonomi
Indonesia
Ø
Meningkatkan impor barang-barang
sandang, alat-alat transportasi dan perhubungan, barang-barang modal,
barang-barang keperluan lainnya.
Ø
Meningkatkan ekspor yang
diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan,minyak dan logam.
Ø
Memperbaiki organisasi ke dalam
melalui:
a)
Penetapan upah minimum
b)
Perbaikan perumahan rakyat
c)
Transmigrasi
d)
Peningkatan pembangunan jalan kereta api baru, bendungan, tenaga
listrik dan pelabuhan
e)
Industrilisasi
f)
Tambang dan minyak tanah
g)
Industri
h)
Pertanian
i)
Pertanian dan perikanan
j)
Penanaman hutan
k)
Pelayaran dan perhubungan antar pulau
Manfaat Perencanaan Pembangunan & Periode Perencanaan
Pembangunan
1.
Perencanaan pembangunan, menurut Bintoro
Tjokromidjojo, memiliki manfaat perencanaan adalah :
Dengan
adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
2.
Dengan perencanaan maka dapat
dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan
dilalui.
3.
Perencanaan memberikan kesempatan
untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan
untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.
Dengan perencanaan dapat dilakukan
penyusunan skala prioritas
5.
Dengan adanya rencana maka akan ada
suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6.
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber
pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7.
Dengan perencanaan, perkembangan
ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan
8.
Dengan perencanaan dapat dicapai
stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah
perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam
beberapa periode, yakni :
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
·
Periode 1945 – 1950
·
Periode 1951 – 1955
·
Periode 1956 – 1960
·
Periode 1961 – 1966
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
·
Periode 1966 s/d periode stabilisasi
dan rehabilitasi
·
Periode Repelita I : 1969/70 –
1973/74
·
Periode Repelita II : 1974/75 –
1978/79
·
Periode Repelita III : 1979/80 –
1983/84
·
Periode Repelita IV : 1984/85 –
1988/89
·
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
Perencanaan
pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang
terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses
pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembangunan.
Ciri perencanaan pembangunan :
a)
Berisi upaya untuk mencapai
perkembangan ekonomi
b)
Meningkatnya pendapatan perkapita
c)
Merubah struktur ekonomi
d)
Meningkatnya kesempatan kerja bagi
masyarakat
e)
Pemerataan pembangunan
Apapun
definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat
perencanaan adalah :
a)
Dengan adanya perencanaan diharapkan
terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
b)
Dengan perencanaan maka dapat
dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan
dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan,
tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
c)
Perencanaan memberikan kesempatan
untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan
untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
d)
Dengan perencanaan dapat dilakukan
penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu
tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
e)
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu
alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
f)
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber
pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan
dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/ hasil
secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
g)
Dengan perencanaan, perkembangan
ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan.
h)
Dengan perencanaan dapat dicapai
stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur
Adapun
rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk
tujuan pembangunan yaitu:
v Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali
dari kebijakan pembangunan.
v Perluasan produksi yang bermanfaat.
v Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3
hal yakni terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian
kekayaan dan pendapatan yang merata.
v Pembanguana yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah
berbeda dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi.
v Teknologi baru yakni berkembangnya teknologi tepat guna yang
sesuai kondisi dan aspirasi negara.
v Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan
semakin menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.
Dalam
sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi
dalam beberapa periode, yakni:
Periode Sebelum Orde Baru, dibagi
dalam:
·
Periode 1945-1950
·
Periode 1951-1955
·
Periode 1956-1960
·
Periode 1961-1965
Periode Setelah Orde Baru, dibagi
dalam:
Periode 1966 s/d 1958, Periode
Stabiitasi dan Rehabilitasi
·
Periode Repelita I : 1969/70-1973/74
·
Periode Repelita
II :
1974/75-1978/79
·
Periode Repelita
III :
1979/80-1983/84
·
Periode Repelita
IV :
1984/85-1988/89
·
Periode Repelita
V :
1989/90-1993/94
Macam-Macam
Strategi Pembangunan Indonesia
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1.
Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari
konsep strategi yang pertama ini adalah :
Ø Strategi
pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat apada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Namun akibatnya sering
terjadi kepincangan sosial yang semakin tajam antara yang di kota dan yang di
desa, antara yang kaya dan yang miskin, dan antar daerah.
Ø Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
Ø Jika terjadi
ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi.
Ø Kritik paling
keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi
adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah
dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering,
seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan
masalah pokok yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang seperti
pengangguran massal, kemiskinan struktural dan kepicangan sosial
3.
Strategi Ketergantungan
Tidak
sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi
mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan
dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan
adalah :
·
Kemiskinan
di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak luar/ negara lainnya.
·
Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah mnjadi
semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun
masyarakat sendiri (Self Development). Oleh sebab itu, pembangunan sebagai
upaya masyarakat untuk melepaskan diri dari keterbelakangan yang disebabkan
oleh kondisi ketergantungan itu, haruslah merupakan pembebasan masyarakat dari
rantai yang membelenggu struktur eksploitatif (pola struktur ekonomi kolonial).
4.
Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini menganjurkan agar negara-negara sedang berkembang memperbaiki tata hubungan sosial, politik, dan ekonomi kearah prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dengan lebih memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang hidup dibawah garis kemiskinan yang ternyata merupakan bagian terbesar dari masyarakat
5.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana
dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini
dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan menjangkau, apalagi memecahkan
masalah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Strategi ini selanjutnya
dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan bersama yaitu membuka lapangan
kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok.
digital book univ
gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar