Pages

Kamis, 06 Oktober 2011

Cerpen



adalagi nihh kawann... sepenggal cerita yang diambil dari salah satu majalah terkenal...
 
Sebuah puisi dan pemuja rahasia




“ini puisiku !” Siska menyerahkan selembar puisi yang dia buat sendiri .
“woow !!! kamu serius ingin  puisi ini dimuat di mading ?” Gina terkejut setelah membaca puisi yang dibuat oleh Siska.
Siska hanya mengangguk.
“apa puisi kamu gak terlalu trensparan Sis ? orang yang kamu maksud  dalam puisi kamu pasti merasa kalau dia sudah menjadi inspirasi pujangga gadungan kayak kamu !”
Siska tersenyum , “aku pasti seneng banget kalau karyaku dimuat di mading . tapi aku ga senekad itu, jadi tolong kamu muat puisi aku , tapi jangan cantumkan namaku, oke ?.”
Gina tertawa “ hahaha, iya iya deh , tapi teraktir aku di kantin ya!”
“beres deh ! tapi ingat ya kamu harus muat puisiku minggu depan di mading, buat semenarik mungkin ya , pake kertas warna ungu ya! Satu lagi, pasang kupu-kupu ini di ujung kertasnya!”
Gina memegang kupu-kupu tiruan yang  terbuat dari bulu ayam itu “ waduh pesananmu banyak juga ya ? kalau bgitu traktirannya double ya!”
“bereslah !”

. * * *.

Rama berlari menuju kantin untuk mencari nathan , disana jelas sekali nathan sedang duduk melamun .
“it’s great Nathan !” seru Rama.
Reserved: 1“Apa ?” tanya nathan sambil menoleh padanya.
Rama tidak  menjawab pertanyaan Nathan. Rama hanya mengajak Nathan ke koridor sekolah , di sana berdiri kokoh sebuah papan majalah dinding. Lalu Rama menyuruh Nathan untuk membaca puisi yang berada di mading .

..................................................
Sosoknya mempesona
Dia tinggi
Kulitnya kuning langsat bersih
Matanya teduh dan indah
Hidungnya mancung
Dan senyumnya tersembunyi

Setiap langkahnya ....
Mengundang sejuta mata
Setiap tatapannya....
Mengundang sejuta pesona
Dan satu ucapannya ....
Mengundang sejuta tanya

Hati siapa yang tak bergetar jika didekatnya ?

Nathan sangat terkejut membaca itu. Bagaimana  tidak ? sosok yang berada dalam puisi itu sangat terlihat jelas dirinya. Nathan yang tampan, Nathan yang jarang bicara dan senyam , Nathan yang mempunyai sejuta pesona, Nathan yang selalu membuat cewek-cewek disekitarnya jatuh hati.
Apalagi puisi itu terlihat sengat indah dengan dominasi warna favoritnya , ungu. Serta kupu-kupu tiruan yang disematkan di ujung kertas itu , benar-benar cantik.

Nathan sangat menyukai puisi Siska , menurut nya orang yang menulis puisi ini adalah pemuja rahasianya. Nathan hanya terdiam. Dia masih memperhatikan puisi itu , pemuja rahasia yang mana ? karena selama ini banyak sekali cewek-cewek yang mengagumi Nathan tetapi dia tedak pernah mempedulikannya.

. * * * .

Saat Siska memberikan lagi puisi karyanya untuk dimuat di mading , Gina menolak dan berkata “Sorry Sis , kali ini ga bisa. Masa puisi kamu terus yang dimuat dimading, kasihan karya-karya lain yang sudah lama masuk!”
“hmmm . . . baiklah” sahut Siska dengan nada lemas.
Lalu siska menyodorkan sebatang coklat kepada Gina . “Thanks ya!”
Siska keluar dari ruang mading. Ketika Siska berada di pintu tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang cowok . Ternyata itu Nathan!
Siska terkejut karena selama ini Nathan tidak pernah ke ruang mading, heran saja tiba-tiba Nathan ke ruang mading.
Nathan berjalan menghampiri Gina .
Reserved: 2“Maaf Gina, sedang sibuk tidak ?”
Gina terkejut tiba-tiba Nathan berdiri di depan mejanya. “Tidak, tidak sedang sibuk!” jawabnya.
“Aku suka mading minggu ini”
“oh ya? Sudah baca tentang kloning hewan? Itu aku yang buat lho.”
“aku hanya membaca puisi, aku suka puisi itu. Apa aku boleh tau siapa yang membuat puisi itu ?”.
“aku rasa tidak , karena orang yang membuatnya tidak ingin ada orang yang tahu siapa yang membuat puisi itu” .
“oh begitu , kalau begitu apa dalam puisi itu adalah aku?” tanya Nathan.
“mmm...iya, memang kenapa ?”.
“tidak aku hanya ingin tahu,boleh kah aku mengambil puisi itu ?”
“hmm. Boleh tapi nanti jika puisi itu sudah di lepas dari mading.”
“baiklah , apa aku tidak boleh tahu siapa yang membuatnya ?”
“tidak aku harus profesional”
“ kalau kamu tidak mau memberi tahu siapa yang membuat puisi itu, boleh tidak aku melihat daftar nama karya yang dimuat di mading ?”
Gina sejenak berpikir , lalu berkata “ oke ,, boleh!”.

Setelah mendapatkan puisi tersebut , Nathan menyimpan dengan baik puisi tersebut dikamarnya . dan kupu-kupu yang berada diujung  kertas tersebut selalu dibawanya kemanapun dia pergi.

. * * * .

Ketika Siska pulang sekolah , Siska berdiri di depan mading sambil membaca artikel yang selagi dia istirahat dia hanya sempat membaca judul artikelnya saja.
Ketika Siska sedang membaca artikel tersebut, Siska melihat bayangan sesosok laki-laki darinkaca mading tersebut, ternyata itu adalah Nathan.
Lalu Nathan bertanya pada Siska “apa karyamu pernah dimuat di mading?”
“iya”  jawab Siska, tersipu malu.
“apa karya itu sebuah puisi ?”
Reserved: 3“iya” jawab Siska Ragu-ragu.
“apa judul puisimun?”
“rahasia donk! Mau tau aja. Kenapa sih tanya-tanya terus ?”
“aku suka sama puisi yang dimuat minggu kemarin, tapi aku lupa judulnya, siapa tau itu puisi kamu .”
Hati Siska berbunga-bunga.
Tidak lama kemudia Nathan mengeluarkan puisi itu dari dalam tasnya .
“apa ini puisi karya mu ?:”
Siska sangat terkejut melihat puisinya berada pada Nathan.
Lalu siska menjawad “ iya, emang kenapa?”
“apa orang yang dimaksud di dalam puisi itu aku?” tanya Nathan
“ihh..geer banget ci kamu, orang yang seperti dalam puisi itu bukan hanya kamu, jadi jangan geer!”
“oke. Anggap saja aku geer. Tapi apa benar orang itu aku”
“kalau orang itu kamu, emang kenapa ?”
“kalau orang itu aku, berarti hati kamu bergetar karena di dekatku , benar ?
“iya, benar orang itu kamu” akhirnya Siska mengaku, wajahnya memerah karena malu.
Nathan memandang wajah Siska tanpa berkedip. Ternyata cewek ini manis juga! Pemuja rahasia atau apa pun namanya . ternyata dia tahu siapa orang yang beberapa hari ini berada dalam pikirannya.
“Siska, boleh kan kalau aku deket sama kamu?” tanya Nathan.
Oh, Siska merasa sangat senang  dan menjawab “ya”.
Lalu merekapun bersalaman.



Reserved: 4
 

0 komentar:

Posting Komentar