adalagi nihh kawann... sepenggal cerita yang diambil dari salah satu majalah terkenal...
Sebuah puisi dan pemuja rahasia
“ini
puisiku !” Siska menyerahkan selembar puisi yang dia buat sendiri .
“woow
!!! kamu serius ingin puisi ini dimuat
di mading ?” Gina terkejut setelah membaca puisi yang dibuat oleh Siska.
Siska
hanya mengangguk.
“apa puisi kamu gak terlalu trensparan
Sis ? orang yang kamu maksud dalam puisi
kamu pasti merasa kalau dia sudah menjadi inspirasi pujangga gadungan kayak
kamu !”
Siska tersenyum , “aku pasti seneng banget
kalau karyaku dimuat di mading . tapi aku ga senekad itu, jadi tolong kamu muat
puisi aku , tapi jangan cantumkan namaku, oke ?.”
Gina tertawa “ hahaha, iya iya deh ,
tapi teraktir aku di kantin ya!”
“beres deh ! tapi ingat ya kamu harus
muat puisiku minggu depan di mading, buat semenarik mungkin ya , pake kertas
warna ungu ya! Satu lagi, pasang kupu-kupu ini di ujung kertasnya!”
Gina memegang kupu-kupu tiruan yang terbuat dari bulu ayam itu “ waduh pesananmu
banyak juga ya ? kalau bgitu traktirannya double ya!”
“bereslah !”
.
* * *.
Rama
berlari menuju kantin untuk mencari nathan , disana jelas sekali nathan sedang
duduk melamun .
“it’s
great Nathan !” seru Rama.
“Apa ?” tanya
nathan sambil menoleh padanya.
Rama
tidak menjawab pertanyaan Nathan. Rama
hanya mengajak Nathan ke koridor sekolah , di sana berdiri kokoh sebuah papan
majalah dinding. Lalu Rama menyuruh Nathan untuk membaca puisi yang berada di
mading .
..................................................
Sosoknya mempesona
Dia tinggi
Kulitnya kuning langsat bersih
Matanya teduh dan indah
Hidungnya mancung
Dan senyumnya tersembunyi
Setiap langkahnya ....
Mengundang sejuta mata
Setiap tatapannya....
Mengundang sejuta pesona
Dan satu ucapannya ....
Mengundang sejuta tanya
Hati siapa yang tak bergetar jika
didekatnya ?
Nathan
sangat terkejut membaca itu. Bagaimana
tidak ? sosok yang berada dalam puisi itu sangat terlihat jelas dirinya.
Nathan yang tampan, Nathan yang jarang bicara dan senyam , Nathan yang
mempunyai sejuta pesona, Nathan yang selalu membuat cewek-cewek disekitarnya
jatuh hati.
Apalagi
puisi itu terlihat sengat indah dengan dominasi warna favoritnya , ungu. Serta
kupu-kupu tiruan yang disematkan di ujung kertas itu , benar-benar cantik.
Nathan
sangat menyukai puisi Siska , menurut nya orang yang menulis puisi ini adalah
pemuja rahasianya. Nathan hanya terdiam. Dia masih memperhatikan puisi itu ,
pemuja rahasia yang mana ? karena selama ini banyak sekali cewek-cewek yang
mengagumi Nathan tetapi dia tedak pernah mempedulikannya.
.
* * * .
Saat
Siska memberikan lagi puisi karyanya untuk dimuat di mading , Gina menolak dan
berkata “Sorry Sis , kali ini ga bisa. Masa puisi kamu terus yang dimuat
dimading, kasihan karya-karya lain yang sudah lama masuk!”
“hmmm
. . . baiklah” sahut Siska dengan nada lemas.
Lalu
siska menyodorkan sebatang coklat kepada Gina . “Thanks ya!”
Siska
keluar dari ruang mading. Ketika Siska berada di pintu tiba-tiba dia berpapasan
dengan seorang cowok . Ternyata itu Nathan!
Siska
terkejut karena selama ini Nathan tidak pernah ke ruang mading, heran saja
tiba-tiba Nathan ke ruang mading.
Nathan berjalan menghampiri Gina .
“Maaf
Gina, sedang sibuk tidak ?”
Gina terkejut tiba-tiba Nathan berdiri
di depan mejanya. “Tidak, tidak sedang sibuk!” jawabnya.
“Aku suka mading minggu ini”
“oh ya? Sudah baca tentang kloning
hewan? Itu aku yang buat lho.”
“aku hanya membaca puisi, aku suka puisi
itu. Apa aku boleh tau siapa yang membuat puisi itu ?”.
“aku rasa tidak , karena orang yang
membuatnya tidak ingin ada orang yang tahu siapa yang membuat puisi itu” .
“oh begitu , kalau begitu apa dalam
puisi itu adalah aku?” tanya Nathan.
“mmm...iya, memang kenapa ?”.
“tidak aku hanya ingin tahu,boleh kah
aku mengambil puisi itu ?”
“hmm. Boleh tapi nanti jika puisi itu
sudah di lepas dari mading.”
“baiklah , apa aku tidak boleh tahu
siapa yang membuatnya ?”
“tidak aku harus profesional”
“ kalau kamu tidak mau memberi tahu
siapa yang membuat puisi itu, boleh tidak aku melihat daftar nama karya yang
dimuat di mading ?”
Gina sejenak berpikir , lalu berkata “
oke ,, boleh!”.
Setelah
mendapatkan puisi tersebut , Nathan menyimpan dengan baik puisi tersebut
dikamarnya . dan kupu-kupu yang berada diujung
kertas tersebut selalu dibawanya kemanapun dia pergi.
.
* * * .
Ketika
Siska pulang sekolah , Siska berdiri di depan mading sambil membaca artikel
yang selagi dia istirahat dia hanya sempat membaca judul artikelnya saja.
Ketika
Siska sedang membaca artikel tersebut, Siska melihat bayangan sesosok laki-laki
darinkaca mading tersebut, ternyata itu adalah Nathan.
Lalu Nathan bertanya pada Siska “apa
karyamu pernah dimuat di mading?”
“iya”
jawab Siska, tersipu malu.
“apa karya itu sebuah puisi ?”
“iya”
jawab Siska Ragu-ragu.
“apa judul puisimun?”
“rahasia donk! Mau tau aja. Kenapa sih
tanya-tanya terus ?”
“aku suka sama puisi yang dimuat minggu
kemarin, tapi aku lupa judulnya, siapa tau itu puisi kamu .”
Hati Siska berbunga-bunga.
Tidak lama kemudia Nathan mengeluarkan
puisi itu dari dalam tasnya .
“apa ini puisi karya mu ?:”
Siska sangat terkejut melihat puisinya
berada pada Nathan.
Lalu siska menjawad “ iya, emang
kenapa?”
“apa orang yang dimaksud di dalam puisi
itu aku?” tanya Nathan
“ihh..geer banget ci kamu, orang yang
seperti dalam puisi itu bukan hanya kamu, jadi jangan geer!”
“oke. Anggap saja aku geer. Tapi apa
benar orang itu aku”
“kalau orang itu kamu, emang kenapa ?”
“kalau orang itu aku, berarti hati kamu
bergetar karena di dekatku , benar ?
“iya, benar orang itu kamu” akhirnya
Siska mengaku, wajahnya memerah karena malu.
Nathan memandang wajah Siska tanpa
berkedip. Ternyata cewek ini manis juga! Pemuja rahasia atau apa pun namanya .
ternyata dia tahu siapa orang yang beberapa hari ini berada dalam pikirannya.
“Siska, boleh kan kalau aku deket sama
kamu?” tanya Nathan.
Oh, Siska merasa sangat senang dan menjawab “ya”.
Lalu
merekapun bersalaman.
0 komentar:
Posting Komentar