Pages

Rabu, 17 April 2013

PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA



Perencanaan Pembangunan di Indonesia

            Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kinimengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dankeamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yangtidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasiyang baik, serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangatmempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara. Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan datal,sehingga pemerintah belum menyusun perencanaan yang baik. Namun pemerntahIndonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibatpeperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usahatersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomisampai disusunnya Program Pembangunan Nasional (Propenas).

Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
 
            Program yang direncanakan dalam Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat merata melalui :
1.Mengintensifkan usaha produksi
2.Memajukan perdagangan internasional
3.Meningkatkan standar hidup masyarakat
4.Meningkatkan kecerdasan bangsa

            Perogram-program yang telah direncanakan tersebut akan dicapai melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.      Meningkatkan impor barang-barang sandang, alat-alat transportasi dan  perhubungan, barang-barang modal, barang-barang keperluan lainnya.
2.      Meningkatkan ekspor yang diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan, minyak dan logam. 
3.      Memperbaiki organisasi ke dalam melalui
a)      Penetapan upah minimum
b)      Perbaikan perumahan rakyat
c)      Transmigrasi
d)     Peningkatan pembangunan jalan kereta api baru, bendungan, tenaga listrik dan pelabuhan
e)      Industrilisasi
f)       Tambang dan minyak tanah 
g)      Industri pertanian
h)      Pertanian dan perikanan
i)        Penanaman hutan
j)        Pelayaran dan perhubungan antar pulau

Rencana Kasimo 

            Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah :
1.      Menanami tanah kosong (tidak terurus) di Sumatera Timur seluas 281.277 HA.
2.      Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul.
3.      Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan.
4.      Di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit.
5.      Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun.
            Masalah yang sangat mendesak dan perlu ditanggulangi adalah penyediaan pangan. Karena itu rencana kasimo ditujukan untuk memecahkan bagaiaman Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.

Rencana Urgensi Perkembangan Industri 

            “Rencana Urgensi perkembangan industri dan industri kecil” dicanangkanoleh Sumitno Djojohadikusumo antara tahun 1951 sampai dengan tahun 1952.rencana ini didasarkan atas pemikiran bahwa industrialisasi dipandang sebagai bagianintegral dari kebijakan umum untuk menambah kekuatan ekonomi nasional yang sehat.
 
Konsep dasar rencana ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.      Memperbaiki dan memperkuat balai-balai penelitian dan pendidikan untuk mempercepat perkembangan industri
2.      Menambah pinjaman kepa.da perusahaan kerajinan rumah tangga dan industrikecil untuk memperkuat kedudukan ekonomi mereka dan memungkinkanmeningkatkan mekanisme perusahaan .
3.      Mendirikan induk-induk perusahaan dengan bantuan langsung dari pemerintahpada pusat-pusat industri di daerah agrarian. Tujuannya untuk membimbingperusahaan-perusahaan kecil, perseorangan baik dalam proses produksi maupunpembelian bahan mentah dan penjualan barang jadi .
4.      Mendirikan perusahaan-perusahaan industri besar pada sector-sektor yang dipandang penting dengan     biaya pemerintah dan swasta.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan

            Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi Negara-negara berkembang antara lain :
1)      Modal (capital).
2)      Tenaga kerja yang tersedia.
3)      Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil.
4)      Teknologi dan wirausaha.
5)      Karakteristik social budaya masyarakat.
6)      Luasnya pasar.
7)      System perekonomian yang digunakan.

            Faktor modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya output. Sedangkan kelima factor terakhir merupakan input yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya output melalui pengaruhnya terhadap modal dan tenaga kerja.

Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Ø  Meningkatkan impor barang-barang sandang, alat-alat transportasi dan perhubungan, barang-barang modal, barang-barang keperluan lainnya.
Ø  Meningkatkan ekspor yang diprioritaskan pada hasil perkebunan, kehutanan,minyak dan logam.
Ø  Memperbaiki organisasi ke dalam melalui:
a)      Penetapan upah minimum
b)      Perbaikan perumahan rakyat
c)      Transmigrasi
d)     Peningkatan pembangunan jalan kereta api baru, bendungan, tenaga listrik dan pelabuhan
e)      Industrilisasi
f)       Tambang dan minyak tanah
g)      Industri
h)      Pertanian
i)        Pertanian dan perikanan
j)        Penanaman hutan
k)      Pelayaran dan perhubungan antar pulau


Manfaat Perencanaan Pembangunan & Periode Perencanaan Pembangunan
1.      Perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, memiliki manfaat perencanaan adalah :
            Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.      Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3.      Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.      Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
5.      Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6.      Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7.      Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
8.      Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

            Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :

Periode Orde Baru, dibagi dalam :
·         Periode 1945 – 1950
·         Periode 1951 – 1955
·         Periode 1956 – 1960
·         Periode 1961 – 1966


Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
·         Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
·         Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
·         Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
·         Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
·         Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
·         Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

            Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.

Ciri perencanaan pembangunan :
a)      Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
b)      Meningkatnya pendapatan perkapita
c)      Merubah struktur ekonomi
d)     Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
e)      Pemerataan pembangunan

            Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
a)      Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi  pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
b)      Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
c)      Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
d)     Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
e)      Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
f)       Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/ hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
g)      Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
h)      Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur

            Adapun rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk tujuan pembangunan yaitu:
v  Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan pembangunan.
v  Perluasan produksi yang bermanfaat.
v  Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan yang merata.
v  Pembanguana yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi.
v  Teknologi baru yakni berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai kondisi dan aspirasi negara.
v  Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.

            Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni:

Periode Sebelum Orde Baru, dibagi dalam:
·         Periode 1945-1950
·         Periode 1951-1955
·         Periode 1956-1960
·         Periode 1961-1965

Periode Setelah Orde Baru, dibagi dalam:
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabiitasi dan Rehabilitasi
·         Periode Repelita I                        : 1969/70-1973/74
·         Periode Repelita II           : 1974/75-1978/79
·         Periode Repelita III         : 1979/80-1983/84
·         Periode Repelita IV        : 1984/85-1988/89
·         Periode Repelita V           : 1989/90-1993/94

Macam-Macam Strategi Pembangunan Indonesia

            Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1.      Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
Ø  Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat apada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Namun akibatnya sering terjadi kepincangan sosial yang semakin tajam antara yang di kota dan yang di desa, antara yang kaya dan yang miskin, dan antar daerah.
Ø  Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
Ø  Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Ø  Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2.      Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
            Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu. Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang seperti pengangguran massal, kemiskinan struktural dan kepicangan sosial



3.      Strategi Ketergantungan
          Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
·         Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak luar/ negara lainnya.
·         Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development). Oleh sebab itu, pembangunan sebagai upaya masyarakat untuk melepaskan diri dari keterbelakangan yang disebabkan oleh kondisi ketergantungan itu, haruslah merupakan pembebasan masyarakat dari rantai yang membelenggu struktur eksploitatif (pola struktur ekonomi kolonial).

4.      Strategi yang Berwawasan Ruang


          Strategi ini menganjurkan agar negara-negara sedang berkembang memperbaiki tata hubungan sosial, politik, dan ekonomi kearah prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dengan lebih memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang hidup dibawah garis kemiskinan yang ternyata merupakan bagian terbesar dari masyarakat


5.      Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
          Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan menjangkau, apalagi memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok.

digital book univ gunadarma


0 komentar:

Posting Komentar